PERLUASAN MAKNA KATA “VIRAL” DALAM TEKS BERBASIS KORPUS LCC INDONESIA 2023 DI CQPWEB
DOI:
https://doi.org/10.62107/mab.v18i2.934Keywords:
viral; perluasan makna; korpus; LCC Indonesia 2023Abstract
Perkembangan ilmu dan teknologi diiringi oleh perkembangan bahasa yang ditunjukkan dengan munculya istilah baru atau konsep perubahan makna pada kata yang sudah ada sebelumnya. Salah satu kata dalam bahasa Indonesia yang mengalami perubahan makna secara meluas adalah kata “viral”, sebuah istilah yang saat ini akrab digunakan di era media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perluasan makna kata “viral” dalam teks berbasis korpus pada rentang waktu tahun 2008 hingga 2022. Data penelitian diambil dari web korpus CQPWeb pada subkategori LCC Indonesia 2023 yang kemudian dianalisis berdasarkan teori perluasan makna secara semantik. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif kualitatif berbasis korpus dan didukung data kuantitatif berupa angka frekuensi untuk menganalisis jumlah kemunculan kata “viral” sepanjang periode yang ditentukan. Hasil analisis melalui fitur konkordansi dan kolokasi menunjukkan bahwa kata “viral” telah mengalami perluasan makna. Pada tahun 2008–2015, makna kata “viral” merujuk pada segala sesuatu yang berkaitan dengan virus, yakni jumlah virus di dalam darah atau cairan tubuh, tes untuk mengidentifikasi jumlah virus, dan beberapa jenis virus seperti HIV serta Hepatitis. Pada tahun 2011, terjadi gejala perluasan makna dengan digunakannya istilah viral marketing yang bermakna sebagai strategi pemasaran viral. Kemudian, pada tahun 2016–2022, penggunaan kata “viral” mengalami perluasan konteks dan makna karena secara dominan digunakan untuk mendeskripsikan suatu fenomena yang menyebar dengan cepat, luas, dan menjadi perbincangan hangat dalam konteks media sosial. Pada periode tersebut, makna kata “viral” banyak dikaitkan dengan populernya konten video atau lagu di media sosial, khsususnya TikTok. Perluasan makna itu memperlihatkan evolusi kata “viral” dari konteks kesehatan ke konteks digital yang berkaitan dengan media sosial.Downloads
References
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud. (2016). Kamus Besar Bahasa
Indonesia (Edisi Kelima). Jakarta: Adi Perkasa.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud. (2023a). KBBI VI Daring.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud. (2023b). KBBI VI Daring.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud. (2023c). KBBI VI Daring.
Baedowi, A., Zulfian, Rusmini, H., & Prasetia, T. (2020). Hubungan Jumlah Viral Load dengan
Kejadian TBC pada Pasien HIV/AIDS yang Mendapatkan Terapi ARV. ARTERI : Jurnal
Ilmu Kesehatan, 1(3), 247–254. https://doi.org/10.37148/arteri.v1i3.76
Chaer, A. (2002). Pengantar Sematik Bahasa Indonesia (cetakan ketiga). Jakarta: Rineka
Cipta.
Chaer, A. (2009). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
Creswell, J. W. (2009). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods
Approacheso (Third Edition). United State of Amerika: Sage Publication.
Crystal, D. (2006). Language and The Internet (Second Edition). Cambridge: Cambridge
University Press.
Dubal, R., & Bhatia, H. (2022). Impact of Message Characteristics on Viral Video Advertising.
ADHYAYAN: A Journal of Management Sciences, 12(01), 6–19.
https://doi.org/10.21567/adhyayan.v12i1.2
Ernawati, Y. (2021). Perubahan Makna Kata Bahasa Indonesia di Media Sosial. Jurnal Silistik:
Dimensi Linguistik, 1(1), 29–39.
Fajar P.P, E. (2013). Hubungan antara Stadium Klinis, Viral Load dan Jumlah CD4 pada
Pasien Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immuno Deficiency Syndrome
(AIDS) di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Universitas Diponegoro, Semarang.
Fatoni, A. S. (2021). Fenomena Perluasan dan Penyempitan Makna dalam Ilmu Semantik.
Lahjah Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa Arab, 2(1), 8–18.
https://doi.org/10.35316/lahjah.v2i1.8-18
Ginee. (2021, November 9). Pengguna TikTok Indonesia Gempar, Potensi Cuan Menggelegar!
Hardiansyah, Z. (2023, Januari 16). Asal Usul Kata “Viral” yang Sering Dipakai untuk
Menyebut Hal Populer di Internet.
Hardie, A. (2012). CQPweb — Combining Power, Flexibility and Usability in a Corpus
Analysis Tool. International Journal of Corpus Linguistics, 17(3), 380–409.
https://doi.org/10.1075/ijcl.17.3.04harHasanova, A. S. (2020). Basic Factors Motivating the Extension of Word Meaning.
International Journal of English Linguistics, 10(5), 60.
https://doi.org/10.5539/ijel.v10n5p60
Irianti, S., Mulyono, B., & Dahesihdewi, A. (2022). Korelasi Viral Load HCV RNA dan Rasio
De Ritis pada Pasien Hepatitis C Virus. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Isnawati, S. I. (2022). Viral Marketing sebagai Strategi Pemasaran Melalui Media Sosial.
Jurnal Ilmiah Bisnis, Manajemen dan Akuntansi, 2(1).
Kaplan, A. M., & Haenlein, M. (2010). Users of The World, Unite! The Challenges and
Opportunities of Social Media. Business Horizons, 53(1), 59–68.
https://doi.org/10.1016/j.bushor.2009.09.003
Karim, A., Kahermasari, Mutia, C., & Putri T, A. (2024). Waspada Penyakit Liver dan Kanker
Hati maka Perlu Pemberian Vaksin Hepatitis B. Jurnal Ilmiah Sain dan Teknologi, 2(4),
–123.
Khansa, A. (2022, Desember 22). Pengertian Viral: Sejarah dan Cara Membuat Kontennya.
KKLP Perkamusan dan Peristilahan. (2022, Januari 18). Sejarah Kamus Besar Bahasa
Indonesia.
Lirong, Z. (2022). Studi Berbasis Korpus: Perbandingan Kolokasi dan Prosodi Semantik
Sinonim Bahasa Indonesia “Menyebabkan” dan “Mengakibatkan.” MABASAN, 16(1),
–176. https://doi.org/10.26499/mab.v16i1.517
McEnery, T., & Wilson, A. (2001). Corpus Linguistics: An Introduction. Edinburgh:
Edinburgh University Press.
Muis, M., Artanti, & Sudewo, U. (2010). Perluasan Makna Kata dan Istilah dalam Bahasa
Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Kementerian Pendidikan Nasional.
Nugraha, D. S. (2018). Perluasan Leksem Ibu dalam Bahasa Indonesia: Tinjauan Semantik.
Prosiding Seminar Nasional Pertemuan Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia (PIBSI) 40.
Pekalongan: Unikal Press.
Prasetyo, D. (2022, Oktober 12). Fenomena Viralitas Brand di Media Sosial.
Putra, M. A. S., Geografi, L., & Sinaga, C. R. (2023). Correlation Compliance Antiretroviral
Therapy With Levels Viral Load In HIV Patients At Poly Clinic VCT Abdoel Wahab
Sjahranie Samarinda Hospital 2022. Pharmacon, 12(2), 238–243.
Ramezani, M., Goli, H., Izadi, A. M., & Rabiee, H. R. (2024). Detecting Viral Social Events
through Censored Observation with Deep Survival Analysis. Survival Analysis. Diambil
dari http://arxiv.org/abs/2410.01320
Rukhana, F., Agustyaningrum, H., & Sumarlam. (2017). Fenomena Penggunaan Bahasa Gaul
pada Remaja SMP Pengguna Media Sosial Instagram. Prosiding Seminal Nasional
Universitas Muhammadiyah Purwokerto, 89–97. Purwokerto: Universitas
Muhammadiyah.Ruth, P. (2012). Stories and Social Media: Identities and Interaction (First Edition). New York:
Routledge.
Salsabilla, S. J. (2023). Analisis Perubahan Makna Meluas (Generalisasi) dan Perubahan
Makna Total dalam Media Sosial Instagram. Jurnal Pendidikan Bhinneka Tunggal Ika,
(3), 19–33. https://doi.org/10.51903/bersatu.v1i3.243
Suciati, P., & Maulidiyanti, M. (2018). Viral Message in the World of Cyber Marketing and
Public Relations. Proceedings of the International Conference of Communication Science
Research (ICCSR 2018). Paris, France: Atlantis Press. https://doi.org/10.2991/iccsr-
2018.29
Suhardi. (2015). Dasar-Dasar Ilmu Semantik (Nurhid, Ed.). Yogyakarta: Ar-Ruz Media.
Suwandi, S. (2017). Semantik: Pengantar Kajian Makna (M. Rohmadi, Ed.). Yogyakarta :
Media Perkasa.
Tarigan, H. G. (2021). Pengajaran Semantik (Edisi Digital). Bandung: Angkasa.
Viklous, B. E. (2022). Perubahan Bahasa dan Makna Kata “Anjir” di Social Media: Kajian
Sosiolinguistik. Jurnal Multidisiplin West Science, 01(02), 213–225.
Wijana, I. D. P., & Rohmadi, M. (2008). Semantik: Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma
Pustaka.
Wong, L. (2019, Desember 30). Reflecting on the 2010s: A Decade of Social Change, Protest
and Technology.
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2024 Balai Bahasa Provinsi NTB

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
- Author grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
- Every accepted manuscript should be accompanied by "Copyright Transfer Agreement"prior to the article publication.