ALIH WAHANA LEGENDA “GUNUNG WONGGE, MEJA, DAN IYA”: FUNGSINYA BAGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI ENDE, FLORES

Authors

  • Maria Matildis Banda Faculty of Humanities, Udayana University
  • I.B. Jelantik Sutanegara Pidada

DOI:

https://doi.org/10.62107/mab.v17i2.724

Keywords:

Kata Kunci: Alih Wahana, Struktur Alur, Struktur Perwatakan, Latar Sosial Budaya, dan Pariwisata., Keywords: Mode Shift, Structure of Plot, Characterization Structure, Socio-cultural Setting, and Tourism

Abstract

Artikel ini tentang alih wahana legenda ke dalam karya seni sastra lainnya. Data primer berupa cerita “Gunung Wongge, Meja, dan Iya (WMdI)”. Masalah yang dibahas adalah bagaimana perubahan yang terjadi dalam alih wahana dari cerita rakyat (teks 1) ke drama modern (teks 2) menimbulkan penambahan dan pengurangan yang diperlukan dalam teks 2. Kajian menggunakan metode kualitatif deskriptif, teori struktur sastra, dan teori alih wahana. Hasilnya menjelaskan variasi teks WMdI tetap mempertahankan struktur alur pada puncak cerita, yaitu tokoh-tokoh menjadi gunung setelah terjadi tragedi yang meregang nyawa. Akhir kisah menggarisbawahi mimesis dan kreasi dari wahana yang satu ke wahana yang lain.  Perubahan dari teks 1 ke dalam teks 2 menghasilkan teks baru berupa naskah drama yang siap dipentaskan. WMdI dapat dialihwahanakan ke dalam berbagai bentuk karya sastra lain, seperti drama, syair, dan lagu yang memiliki fungsi ekonnomi kreatif yang berguna bagi pengembangan daerah tujuan wisata (DTW) di Ende, Flores. 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amanat, T. (2019). Strategi Pengembangan Destinasi Wisata Berbasis Folklor (Ziarah Mitos: Lahan Baru Pariwisata Indonesia. Jurnal Pariwisata Terapan, 3, 65–75.

Banda, M. M. (2016). Alih Wahana dari Cerpen ke Drama Panggung: Refleksi dari Lomba Drama Modern Bali. Prosiding Seminar Nasional Sastra dan Budaya.

Banda, M. M. dan I. B. J. S. P. (2022). Dendang Horor dari Ende Flores: Transformasi dari Legenda Watu Ata Robo ke Syair Watu Tarobo”. Makalah. Fakultas Ilmu Budaya UNUD.

Banda, M. M. dan J. S. P. (2022). Fungsi Latar Daerah dalam Sastra Berbasis Tradisi Lisan bagi Pengembangan Pariwisata di Ende Flores. LPPM UNUD.

Banda, M. M., Pidada, J. S., & Kusuma, I. N. W. (2022). The Values of Local Wisdom and Tolerance In Literary Works. IOSR Journal Of Humanities And Social Science (IOSR-JHSS, 27, 5–28.

Benny, H. H. (2008). Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI.

Damono, D., & Sapardi. (2014). Alih Wahana. Editum.

Endraswara, S. (2009). Metode Penelitian Folklore, Konsep, Teori, dan Aplikasi. Media Pressindo.

Eneste, P. (1991). Novel dan Film. Nusa Indah.

Fontana, A. dan J. H. F. (2009). Wawancara Seni Ilmu Pengetahuan. In N. K. D. Yvonna S. Lincoln) (Ed.), dalam Handbook of Qualitatif Research. Pustaka Pelajar.

Guteres, V. M. (2015). Analisis Pragmatik Cerita Rakyat Legenda Gunung Meja sebagai Ideologi Masyarakat Kabupaten Ende. In Seminar Nasional Prasasti II. Pasca Sarjana UNS.

Haryatmoko. (2017). Critical Discourse Analysis (Analisis Wacana Kritis) Landasan Teori, Metodologi, dan Penerapan. Rajawali.

Hendry, S. (2019). Kajian Dekonstruksi Karakterisasi Tokoh Rahwana dalam Novel Ramayana Karya Sunardi DM Kaitannya dengan Pendidikan Karakter dan Nilai Budaya. Jurnal Keilmuan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 1, 71–85.

James, D. (2007). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-Lain. Grafiti Press.

Larasati, M. M. dan W. I. (2017). Kumpulan Drama dari Cerita Rakyat Flores. Widya Press.

Munandar, I. dan D. I. (2021). Makna di Balik Legenda “Gunung Tangkuban Parahu: Suatu Kajian Semiotik. Jurnal Nusa, 16, 1–10.

Nasri, D. (2021). Legenda Malin Kundang Suatu Kajian Struktural Levi Strauss (Vol. 18). Kemendikbud.

Novi, A., & dkk. (2020). Sastra Pariwisata. Penerbit Kanisius.

Permana, A., & dkk. (2016). Pengaruh Penggunaan Media Gambar Berseri terhadap Kemampuan Menulis Narasi Peserta Didik Sekolah Menengah Permana (SMP)”. In Jurnal: Dialektika PISSN: 2407-506X, E-ISSN (pp. 2502–5201).

Pudentia, M. P. S. S. (1998). Metode Kajian Tradisi Lisan. Yayasan Obor Indonesia.

Putra, I. N. D. (2016). Transformasi Kisah Tantri: Adaptasi Nilai-Nilai Pembentukan Karakter dari Cerita Lisan ke Novel”. Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Tradisi Lisan.

Putra, I. N. D. (2020a). Ekspresi Romantik dan Kritik: Pariwisata Bali di Mata Empat Penyair Indonesia dalam Sastra Pariwisata. Kanisius.

Putra, I. N. D. (2020b). Sastra Pariwisata Pendekatan Interdisipliner Kajian Sastra dan Pariwisata”. Makalah PP disampaikan dalam Seminar INO Bali (Inovasi Baru dalam Penelitian Sains dan Humaniora) di Universitas Dwijendra.

Satoto S. (2016a). Analisis Drama dan Teater Jilid 1 (Jilid 1). Penerbit Ombak.

Satoto Soediro. (2016b). Analisis Drama dan Teater Jilid 2. Penerbit Ombak.

Sudikan, S. Y. (2014). Metode Penelitian Sastra Lisan. Pustaka Ilalang Group.

Sugiharto, & Amaruli. (2018). Pengembangan Pariwisata Berbasis Budaya dan Kearifan Lokal. Jurnal Administrasi Bisnis, 7, 45–52.

Suratno, P. (2020). Transformasi Sastra sebagai Pewarisan Budaya pada Era Disrupsi. E-Prosiding Seminar Nasional Pekan Chairil Anwar, 1, 47–54.

Sutarsih, Tth. (2022). Asal Tangkuban Perahu dalam Analisis Bahasa. Jurnal UGJ.

Taum, Y. Y. (2011). Studi Sastra Lisan Sejarah, Teori, Metode, dan Pendekatan Disertai Contoh Penerapannya. Lamalera.

Teeuw, A. (2016). Sastra dan Ilmu Sastra. Pustaka Jaya.

Yusriwal, I. A., & Nasri, D. (2001). Legenda Malin Kundang Manisfestasi dari Sistem Matrilineal Minangkabau”. Laporan Penelitian. Fakulats Sastra, Universitas Andalas.

Published

2023-12-29

Issue

Section

Articles
Abstract viewed = 2379 times