Kearifan Lokal dalam Cerita Rakyat Nusantara: Upaya Melestarikan Budaya Bangsa
DOI:
https://doi.org/10.62107/mab.v5i2.207Keywords:
bahasa Indonesia, bahasa daerah, televisiAbstract
Sastra lisan merupakan salah satu bentuk produk budaya yang diciptakan dan diwarisi secara lisan dan turun-menurun melalui alat pengingat (memonic devices). Bentuk sastra ini terus hidup dalam tradisinya dan berkembang menyesuaikan perkembangan masyarakatnya. Sastra lisan sangat beragam bentuknya, mulai dari bahasa rakyat, ungkapan tradisional (pepatah dan peribahasa), pertanyaan tradisional (teka-teki), puisi rakyat (pantun, syair, bidal, dll), dan prosa rakyat, mite (myth), legenda, (legend), dan dongeng (folktale), serta nyanyian rakyat. Jenis sastra ini dalam masyarakat Nusantara bisa menjadi identitas karena di dalamnya terkandung pelbagai kearifan lokal (local wisdom). Prosa rakyat yang lebih dikenal dengan cerita rakyat tersebar di seluruh Nusantara. Sebagai kekayaan budaya, melalui cerita rakyat dapat digali berbagai kemajemukan identitas nasional Indonesia. Dalam masa sekarang kearifan lokal bisa menjadi salah satu cara dalam mewujudkan aspek positif arus globalisasi. Kearifan lokal banyak terdapat dalam cerita rakyat seperti cerita Malin Kundang, Bawang Merah Bawang Putih, Sangkuriang, Pulo Kemaro, Anak Durhaka, dan lain sebagainya. Cerita rakyat tersebut mengandung pesan moral seperti sopan santun, saling menyayangi, suka menolong orang lain, dan lain sebagainya. Keanekaragaman cerita daerah inilah kemudian melahirkan apa yang disebut multikulturalisme. Dengan menempatkan kebangsan sebagai benang merah akan terlihat keberagaman budaya etnis dan pluralitas sebagai budaya dalam ”kebhineka tunggalikaan”.Downloads
References
Ayat Rohaedi. 1986. Kepribadian Budaya Bangsa (Lokal Genius). Pustaka Jaya, Jakarta.
Ardhana, I Gst. Gede. 2005. “Kearifan Lokal dan Katahanan Budaya Bali” dalam Kompetisi Budaya dalam Globalisasi (ed. Kusumanjali). Bali: FS Unud.
Ardhika, I Wayan. 2005. “Strategi Bali Mempertahankan Kearifan Lokal di Era Global” dalam Komperisi Budaya dalam Globalisasi (ed. Kusumanjali). Bali: FS Unud.
”Bhineka Tunggal Ika” dalam /www.indonesiamedia.com/2004/05/early /budaya/budaya-0504-bhineka.htm, didownlod 7/15/04
Damono, Sapardi Djoko. 1984. Sosiologi Sastra Suatu Pengantar. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Fadiela, Nur. 2010. Kumpuklan Cerita Rakyat Nusantara. Penerbit: Genhius Publhiser.
Koentjaraningrat. 1984. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia.
Neonbasu SVD, Gregor , et al. 1996. Cerita Rakyat Dari Nusa Tenggara Timur. Penerbit: Grasindo.
Simanjuntak, IP. 1970. “Pola-Pola Pendidikan Kepribadian”. Jakarta:Ganaco.
Wellek, Rene dan Austin Warren. 1989. Teori Kesusastraan. Diterjemahkan oleh Melani Budianta dari Theory of The Literature. Jakarta: Gramedia.
Published
How to Cite
Issue
Section
- Author grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
- Every accepted manuscript should be accompanied by "Copyright Transfer Agreement"prior to the article publication.